English     |     Bahasa Indonesia

Blockchain & Crypto > Bitcoin

Apa itu Bitcoin?

Link ke bagian di artikel ini:

  1. Penjelasan Bitcoin
  2. Pencipta Bitcoin
  3. Persamaan Bitcoin dengan uang
  4. Perbedaan Bitcoin dengan uang
  5. Sejarah Bitcoin - Mengapa Bitcoin Diciptakan
  6. Jumlah Bitcoin yang Beredar
  7. Cara Beli Bitcoin
  8. Cara Menyimpan Bitcoin
  9. Frequently Asked Questions

Penjelasan Bitcoin

Bitcoin adalah sebuah cryptocurrency yang menggunakan teknologi blockchain, atau rantaian blok. Dalam masing-masing blok, tercatat semua sejarah perpindahan Bitcoin dari alamat pengirim ke alamat penerima. Jika sebuah blok sudah penuh, makan diciptakanlah blok berikutnya. Di sinilah nama blockchain berasal.

Blok-blok database yang berisi catatan transaksi atau database Bitcoin ini, tersebar luas di jaringan komputer yang berjumlah sangat banyak. Database ini identikal satu sama lain. Karena jumlah database yang sangat banyak ini, maka Bitcoin hampir tidak mungkin untuk diretas - kecuali jika seorang hacker menguasai mayoritas dari jaringan penambang Bitcoin.

Baca lebih lanjut tentang cara kerja blockchain.

Bitcoin adalah sistem blockchain yang pertama. Selain Bitcoin, sistem blockchain lain termasuk Ethereum, Litecoin, NEO, EOS, Bitcoin Cash, dan sebagainya.

Pencipta Bitcoin

Pencipta Bitcoin adalah Satoshi Nakamoto. Nama Satoshi Nakamoto adalah sebuah pseudonym atau nama alias dari seseorang atau sebuah grup yang identitas aslinya tidak diketahui. Satoshi pertama kali menulis thesis atau Whitepaper Bitcoin pada tahun 2008.

Persamaan Bitcoin dengan Uang

Jika kita bandingkan sifat uang dan Bitcoin, maka berikut ini adalah persamaan Bitcoin dengan uang:

  • Mudah dibawa-bawa.
  • Bisa dibagi-bagi ke unit atau bagian yang lebih kecil (misalnya 100 ribu, 50 ribu, 10 ribu, dst).
  • Bisa dijadikan alat tukar untuk membeli sebuah barang atau jasa.
  • Diterima di khalayak luas.
  • Bisa bertahan lama.

Perbedaan Bitcoin dengan Uang

Jika diatas telah dikemukakan persamaan uang dengan Bitcoin, maka berikut ini adalah perbedaan dari Bitcoin dengan uang:

Jaminan dan Peraturan

Nilai uang biasanya dijamin dan diatur oleh pemerintah atau bank sentral dari negara yang mengeluarkannya. Sedangkan Bitcoin tidak diatur oleh bank sentral maupun pemerintah manapun. Disinilah asal dari sebutan desentralisasi.

Banyak yang mengira bahwa hal ini adalah sebuah kelemahan dari Bitcoin. Tetapi sebenarnya hal ini adalah keunggulan Bitcoin - dimana nilainya adalah 100% berdasarkan pasar atau free-market. Penawaran dan permintaan-lah yang menentukan harga Bitcoin, tanpa campur tangan atau manipulasi oleh bank sentral mana pun.

Inflasi dan Jumlah Peredaran

Besar inflasi dan jumlah Bitcoin yang beredar sudah ditentukan sejak kode awal Bitcoin ditulis. Sampai berpuluh-puluh tahun atau seratus tahun ke depan, jumlah Bitcoin yang beredar sudah bisa diketahui dari awal.

Jumlah Supply dan Tingkat Inflasi Bitcoin - Cointelegraph.com

Jumlah Supply dan Tingkat Inflasi Bitcoin - Cointelegraph.com

Sedangkan untuk uang, tingkat inflasinya akan ditentukan oleh bank sentral berdasarkan keadaan ekonomi negara tersebut. Semakin banyak uang yang dicetak, maka semakin kecil daya beli uang. Contoh negara yang mengalami inflasi besar misalnya Zimbabwe and Venezuela.

Jangkauan Penerimaan

Sebuah mata uang biasanya hanya bisa dipergunakan untuk membeli barang dan jasa di tempat yang terbatas - misalnya di negara yang mengeluarkan mata uang tersebut. Sedangkan Bitcoin diterima secara global diberbagai macam negara, meski belum semua toko mau menerima Bitcoin.

Sejarah Bitcoin - Mengapa Bitcoin Diciptakan

Krisis Moneter 2008

Pada tahun 2008 saat Bitcoin Whitepaper ditulis, krisis moneter sedang melanda dunia. Bank sentral di berbagai negara mencari cara untuk menanggulangi krisis ekonomi dan mencegah perusahaan-perusahaan finansial seperti bank dan asuransi yang sudah terlalu besar untuk bangkrut. Karena jika salah satu saja dari mereka bangkrut, maka kejadian ini akan memiliki sebuah domino-effect, dimana jika satu perusahaan tidak bisa melunasi hutang mereka, maka perusahaan lain akan terkena imbasnya, dan seterusnya.

Berawal dari keserakahan para petinggi perusahaan finansial yang tetap memberikan pinjaman dengan tingkat resiko yang sangat tinggi, dimana peminjamnya belum tentu memiliki penghasilan yang cukup untuk membayar pinjamannya. Selain itu, kumpulan dari hutang-hutang ini dijual kembali ke pasar bebas dengan sebutan produk CDO (collateralized debt obligation). Maka tinggal menunggu waktu untuk para peminjam tidak bisa lagi mengembalikan uang pinjaman mereka, dan perusahaan pemberi pinjaman untuk collapse satu-per-satu.

Pada waktu itu, domino kebangkrutan dimulai dengan Lehman Brothers. Perusahaan lain seperti Merrill Lynch, AIG, Freddie Mac, Fannie Mae, HBOS, Royal Bank of Scotland, Bradford & Bingley, Fortis, Hypo and Alliance & Leicester harus segera diselamatkan dengan segala cara. Di Amerika Serikat, Federal Reserve akhirnya menyuntik dana besar-besaran ke sistem perbankan di Amerika Serikat untuk menanggulangi krisis moneter, dengan proses pencetakan uang besar-besaran (disebut juga dengan quantitative easing). Proses quantitative easing ini akan menjatuhkan nilai mata uang tersebut terhadap daya beli masyarakat. Masyarakatlah yang akan merasakan ruginya.

Selain itu, uang untuk mem-bail out perusahaan-perusahaan raksasa ini juga berasal dari rakyat melalui pajak . Hal ini menimbulkan rasa ketidak-puasan masyarakat. Yang lebih anehnya lagi, perusahaan-perusahaan yang konon kabarnya hampir bangkrut namun di-bail out oleh bank sentral, tetap memberikan bonus luar biasa kepada karyawannya. Goldman Sachs dilaporkan memberikan bonus 1 juta Dollar AS atau lebih, kepada hampir 1,000 karyawannya.

Hadirnya Bitcoin

Yang terjadi di krisis ekonomi 2008 adalah masyarakat terlalu mempercayai bank, sementara bank gagal menyimpan uang masyarakat dengan aman karena terlalu serakah dengan investasi yang beresiko tinggi. Lalu bank sentral mencetak uang yang sangat banyak untuk menanggulangi krisis ekonomi. Dan akhirnya masyarakat umumlah yang dirugikan karena daya beli mata uang yang mereka simpan menjadi lebih kecil.

Dengan peristiwa di atas yang membuat murka masyarakat luas, tercetuslah sebuah ide untuk menciptakan sebuah "mata uang" yang tidak bisa dikontrol oleh siapa pun, termasuk bank sentral. Mata uang ini adalah Bitcoin, yang mana jumlah peredaran atau supply-nya terbatas. Hal ini tidak bisa dimanipulasi karena sudah di-program sejak awal Bitcoin diciptakan.

Dengan cara seperti ini, nilai atau harga Bitcoin, murni ditentukan oleh supply and demand atau permintaan dan penawaran dari pasar, bebas dari segala campur tangan bank maupun pemerintah mana pun.

Jumlah Bitcoin yang Beredar

Jumlah maksimum supply Bitcoin adalah 21 juta (BTC).

Sewaktu Bitcoin yang pertama diciptakan di blok awal Bitcoin (disebut juga dengan nama Blok Genesis), inflasi Bitcoin adalah 50 BTC per blok. Maksudnya adalah 50 BTC diciptakan di setiap blok. Sekitar 4 tahun sekali, tingkat inflasi Bitcoin dipotong menjadi setengahnya:

  • Di awal penciptaan Bitcoin, setiap blok Bitcoin menciptakan 50 BTC baru.
  • Di tahun 2012, setiap blok Bitcoin menciptakan 25 BTC baru.
  • Di tahun 2016, setiap blok Bitcoin menciptakan 12.5 BTC baru.
  • Di tahun 2020, setiap blok Bitcoin menciptakan 6.25 BTC baru.
  • Dan ini akan berlanjut terus sampai Bitcoin terakhir diciptakan (atau ditambang).

Cara Membeli Bitcoin (BTC)

Beli Bitcoin Menggunakan Rupiah

Jika anda berada di Indonesia, anda bisa membeli Bitcoin (BTC) di website:

  1. Luno.com - Luno adalah sebuah exchange internasional yang telah hadir di 40 negara, tersedia dalam bentuk website dan aplikasi mobile. Interface-nya sangat mudah digunakan dan verifikasi identitasnya tergolong cepat.
    Dapatkan BTC senilai 25 ribu Rupiah dengan membeli Bitcoin seharga 500 ribu Rupiah melalui link ini.
  2. Triv.co.id: Di website ini, anda bisa membeli Bitcoin atau Ethereum secara real time dan juga bisa membeli pulsa dan membayar berbagai tagihan menggunakan cryptocurrency anda.
  3. Indodax.com: Exchange aset digital ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara, sehingga memiliki volume trading yang cukup besar. Selain Bitcoin, di website ini anda juga bisa membeli Ethereum, Litecoin, Ethereum Classic, Dash, Ripple, NEM, Stellar Lumens, Tokenomy, dan lainnya - langsung dengan menggunakan mata uang Rupiah.

Untuk memulai investasi maupun trading Bitcoin di kedua website tersebut, anda diharuskan untuk terlebih dahulu:

  • Membuat akun.
  • Memverifikasi email, nomor telefon, dan identitas anda.
  • Transfer uang Rupiah anda ke platform mereka.

Beli Bitcoin Menggunakan Crypto Lain

Jika anda telah memiliki cryptocurrency lain seperti Ethereum (ETH), anda bisa membeli Bitcoin dengan cara sebagai berikut:

  1. Beli Bitcoin menggunakan crypto lain di Binance
  2. Buka akun di Binance.com, lalu anda bisa membeli Bitcoin menggunakan crypto yang telah anda punya.

  3. Tukar crypto anda ke Bitcoin di Changelly
  4. Anda bisa langsung menukarkan crypto yang telah anda punya dengan Bitcoin di website Changelly.com.

Jika anda berada di Amerika, Kanada, Eropa, Australia atau di Singapura

Anda bisa membeli Bitcoin di website Coinbase.com. Beli dengan link ini untuk mendapatkan bonus US$10 dalam bentuk Bitcoin, jika anda membeli cryptocurrency senilai US$100 atau lebih.

Cara Paling Aman untuk Menyimpan Bitcoin

Ada banyak cara untuk menyimpan Bitcoin anda. Tetapi harus diingat, jika anda tidak memegang private key dari dompet anda, berarti anda tidak mempunyai kontrol akan Bitcoin anda.

Cara paling aman untuk menyimpan Bitcoin anda, adalah dengan menggunakan dompet hardware seperti Ledger dan Trezor.

  • Ledger Nano S adalah salah satu dompet hardware yang paling terkenal di kalangan pecinta cryptocurrency. Harganya pun tidak terlalu mahal.
  • Ledger Blue adalah pilihan yang menarik dengan user experience yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar, jika anda mempunyai dana lebih untuk membeli dompet hardware Bitcoin anda.
  • Trezor adalah salah satu pioneer pertama dan juga dompet hardware Bitcoin teraman.

Frequently Asked Questions

Pencipta Bitcoin adalah Satoshi Nakamoto. Nama Satoshi Nakamoto adalah sebuah pseudonym atau nama alias dari seseorang atau sebuah grup yang identitas aslinya tidak diketahui.
Bitcoin memiliki beberapa karakteristik uang, seperti bisa dijadikan alat tukar untuk membeli sebuah barang atau jasa, mudah dibawa-bawa, bisa dibagi-bagi ke unit atau bagian yang lebih kecil (misalnya 100 ribu, 50 ribu, 10 ribu, dst), diterima di khalayak luas, dan bisa bertahan lama.

Namun aja juga perbedaan Bitcoin dengan uang, yaitu Bitcoin tidak diatur atau dijamin oleh bank sentral manapun, dan nilainya saat ini masih tergolong fluktuatif.
Bitcoin bisa dibeli di beberapa exchange di Indonesia yang menjual Bitcoin dan menerima Rupiah sebagai pembayaran. Untuk lebih lanjut, baca cara membeli Bitcoin.
Ya, Bitcoin tidak harus dimiliki sejumlah satu BTC yang utuh. Bitcoin bisa dibagi-bagi sampai berukuran sangat kecil, misalnya 0.00000001 BTC.

Artikel Bitcoin terkait